Plesir Sejarah: Menjejak Warisan Budaya Kolonial di Surabaya
Menentukan destinasi wisata di Surabaya bukanlah perkara sepele. Kota metropolis ini sering menjadi tempat kunjungan para tamu dari luar negeri, baik mereka yang datang untuk keperluan pemerintahan maupun bisnis. Setelah kunjungan resmi, pertanyaan selanjutnya adalah ke mana para tamu diarahkan agar bisa mengenal lebih dalam tentang keindahan dan sejarah kota ini. Surabaya memiliki tiga kategori destinasi utama: lingkungan fisik buatan/alamiah, sejarah, dan budaya.
Bagi banyak orang, menjelajahi infrastruktur kota modern mungkin tidak begitu menarik. Mal, gedung-gedung tinggi, dan jaringan transportasi adalah pemandangan umum di banyak kota. Oleh karena itu, Surabaya menonjolkan keunikan wisata sejarah dan budaya sebagai daya tarik utamanya.
Surabaya memiliki sejarah panjang yang dapat ditelusuri kembali ke abad ke-17. Meskipun sisa-sisa fisik dari zaman tersebut mungkin sulit ditemukan, toponimi kampung-kampung seperti Maspati, Kranggan, Tumenggungan, dan Pranan masih menyiratkan warisan tersebut. Kota ini dibagi menjadi dua kawasan pada abad ke-19 dan awal abad ke-20, yaitu kota lama (benedenstad) dan kota baru (bovenstad).
Kawasan kota lama, dengan gedung-gedung kolonial di sekitar Jembatan Merah, masih mempertahankan nuansa kolonial dan menawarkan pengalaman unik. Misalnya, kampung Pecinan dan kampung Arab masih memancarkan daya tarik historis. Bangunan kolonial seperti gedung societeit menjadi saksi bisu gaya hidup elite Belanda abad ke-19.
Ketika berbicara tentang wisata sejarah, museum menjadi elemen penting. Museum menghadirkan artefak dan pernak-pernik dari masa lalu, memberikan pengunjung kesempatan untuk memahami kehidupan dan budaya tradisional. Dengan panduan dari pemandu wisata sejarah yang kompeten, pengunjung dapat memasuki lorong waktu dan merasakan kehidupan pada periode tertentu.
Seiring berjalannya waktu, beberapa warisan sejarah, seperti gedung kesenian Schouwburg, telah berpindah lokasi atau bahkan runtuh. Namun, upaya untuk merawat dan melestarikan warisan ini terus dilakukan, termasuk melalui pengelolaan museum yang baik.
Bagi tamu dari luar negeri, mengunjungi museum dan destinasi wisata sejarah merupakan cara yang baik untuk mengenal lebih dalam tentang Surabaya. Dengan upaya pemerintah kota dalam menjaga dan mengembangkan ruang-ruang publik klasik, diharapkan pengalaman wisata di Surabaya akan terus memikat para tamu dari seluruh dunia.